Dukaku

Sinar surya tak seperti biasanya

Selimut mega pun tak kunjung pergi

Usai sudah semua asa yang kubangun

Sirna sudah semua mimpi yang kususun

Tiada lagi sandaran untuk pulang

Yang tersisa hanyalah penyesalan

 

Tak lagi kutemukan gairah

Bahkan air mata tak lagi menetes

Kutelah kehilangan segalanya

Arah hidup menjadi buram tak terlihat

Sanggup berjalan namun tak tentu arahnya

Bak anak ayam yang kehilangan induknya

 

Oleh: Muti’ati Thariza A

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOPMA Gelar Diksar Kedua di Masa Pandemi

Lembaga FOKEP Hadir Kembali Dalam Bentuk Wahana

Mengenal Bapak Iqbal Tuasikal Pendiri KOPMA UIN Sunan Kalijaga